Selasa, 29 Mei 2012

BELAJAR ITU MAHAL


           Waktu baca judul tulisan ini, pasti ada orang yang bilang itu bener, tapi ada juga yg bilang, “ah, nggak juga”, bahkan ada yg bilang, “itu sih tergantung dia belajar apa dan dimana”. Semuanya bener koq, nggak ada yg salah. Dalam tulisan saya kali ini, saya hanya ingin menceritakan bahwa untuk belajar sesuatu ada harga yang harus dibayar. Harga secara materi maupun non-materi. Lewat beberapa cerita dan pengalaman yang pernah terjadi, saya ingin berbagi, ada pelajaran yang kita nilai sepele tapi harus dibayar mahal, namun ada pula pelajaran penting yang tidak perlu mengeluarkan materi apapun untuk mendapatkannya.
           
            Seorang sahabat bercerita pada saya bahwa ia kehilangan sejumlah besar uang gajinya karena hal sepele, ragu-ragu. Sistem penggajian di kantornya masih menerapkan sistem manual, yaitu bos memberikan gaji secara cash pada setiap karyawannya. Alhasil setiap bulan, ia harus menyetorkan uang itu ke tabungan. Sewaktu mau berangkat, dia sudah ragu tetap memakai celana pendek rumah, ingin ganti celana beresleting, katanya. Hanya saja dia tetap berangkat tanpa mengganti celana. Sarapan di mie ayam baru dilanjut ke bank untuk setoran. Bukan uang gajian yg didapet, kantong celananya sudah kosong, uang sudah tidak ada, gaji 1 bulan pun hilang. Dicari lagi mulai dari rumah, tukang mie ayam, kembali ke bank, tetap tidak ada. Akhirnya, sang sahabat hanya bisa ikhlas melepas gaji 1 bulannya itu.

            Di lain hari, seorang sahabat bercerita tentang kelalaian seorang rekan kantornya ketika bekerja. Dalam pengerjaan pajak, salah meminta print pada teknisi yg bertugas. Alhasil, ia harus membayar biaya pemanggilan dan pengeprintan form pajak tersebut. Hal itu terjadi karena tidak teliti. Di lain waktu seorang sahabat juga mengalami kerusakan cukup parah pada kendaraannya karena menurutin permintaan sang pacar untuk pergi. Ada pula teman yang harus dimarahi oleh atasannya karena tidak melakukan koordinasi dengan bagian lain dalam menangani suatu masalah.

            Melalui berbagai hal kita bisa belajar, bukan hanya di sekolah, di kampus, ataupun di tempat kursus saja. Pelajaran hidup, bisa diperoleh dimana saja. Pengorbanan untuk belajar bervariasi, ada yang gratis sampai harus kehilangan materi bahkan orang yang tersayang. Setiap hal yang terjadi dalam kehidupan adalah pelajaran, kembali pada masing-masing orang dalam menyikapinya, apakah mereka bisa mengambil pelajarannya atau hanya berlalu begitu saja.

            Seperti sahabat saya yang kehilangan sebulan gajinya, sejak saat itu dia tidak melakukan sesuatu bila ragu-ragu. Ketika ia ragu, ia akan mengambil jalan aman atau tidak melakukannya sama sekali. Menjadi lebih berhati-hati, tidak menyepelekan keinginan yang muncul pada dirinya. Teman yang lain saat ini pun semakin selektif ketika diajak keluar oleh pacarnya, bahkan semakin berhati-hati dengan apa yang diminta oleh sang pacar.

            Belajar, lagi-lagi, bukanlah hal yang bisa diukur dengan uang. Apa yang diperoleh seseorang dalam semua peristiwa dihidupnya tergantung bagaimana masing-masing orang menyikapinya. Ketika seseorang dapat belajar dari setiap kejadian dalam hidupnya, maka ia akan semakin bijak dalam menghadapi kehidupan. Sekali lagi, teman, belajar itu mahal harganya, secara materi maupun non-materi.

Selamat belajar…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar