Pernah bayangin makan kepala ikan yang
sudah dikubur dalam tanah selama 2 minggu ga? Apalagi yang dimakan matanya?!
Atau makan daging singa laut rebus yang dibiarin gitu aja di bawah sebuah rumah
panggung selama 2 bulan?? Ya ampuuunn....menjijikan ya bayanginnya???!!! Tapi
itu kenyataan lho, ada orang2 yang sangat berselera makan makanan itu di
belahan bumi sebelah sana, bahkan katanya, mereka tertarik makan makanan itu
karena aromanya (?!??).
Beberapa
waktu yang lalu, gw nonton sebuah
acara di tv, judulnya 1001 dunia. Gw baru banget sama acara ini, penasaran,
akhirnya gw tonton. Di scene pertama, acara ini cerita ada seorang bapak di
India yang pengen banget buka rumah makan masakan India, tapi dia ga mau
menyia2kan bagian dari badan seekor kambing, akhirnya, dia memasak semua bagian
kambing, mulai dari mata (???!!) sampai alat kelaminnya. Ada 5 orang yang
menjadi responden untuk mencicipi masakannya. Mereka bilang masakannya enak,
sampai ada orang yang muntah ketika makan sesuatu, yang dia ga tahu kalo itu
mata, keras dan air muncrat dari dalamnya. Waktu nonton, gw mulai jijik, tapi
penasaran sama acara ini, kayaknya ini acara yang memfokuskan pada hal2 yang
ekstrem tapi menarik dan nyata.
Di
scene kedua, ada seorang wanita di Alaska yang berjualan ikan salmon bersama
suaminya. Ikan salmon itu ditangkap sendiri, kemudian dijual, kecuali bagian kepala dan telurnya.
Kepala salmon itu dibersihakan, lalu di kubur dalam tanah bersama dengan
telurnya. Wanita ini mengatakan, cara menguburkannya jangan terlalu padat,
harus tetap ada udara yang masuk, ia juga menambahkan rumput2 di dalamnya.
Setelah 2 minggu, kepala ikan salmon itu dikeluarkan dan dicuci bersih. Hanya
dicuci bersih, ga dimasak lagi!!! Dengan santainya, wanita tersebut mencongkel
mata ikan salmon, kemudian memakannya dengan ekspresi yang menggambarkan kalau
itu makanan yang sangat enak.
Pada
scene yang sama juga diceritakan seorang nenek yang juga tinggal di Alaska suka
makan daging anjing laut rebus. Entah dari mana sang nenek mendapatkan daging
anjing laut yang sudah mati, jangan bayangkan hanya seonggok daging tapi benar2
anjing laut yang sudah mati, belum dikuliti, ada kukunya, dan masih ada
kumisnya. Dibiarkan di bagian bawah rumahnya yang seperti rumah panggung selama
2 bulan. Sang nenek harus memasaknya di luar rumah, soalnya daging ini sangat
bau. Daging itu dicuci bersih, sebab ada belatung yang mulai muncul dan
bersarang di sana, dikuliti, dibuang kukunya, dan dipotong2, baru kemudian
direbus hingga matang. Sang nenek tidak makan sendiri, ia mengajak anak dan
cucunya untuk makan bersama.
Waktu
gw nonton acara ini, gw jadi inget pernah juga nonoton acara yang mirip tapi
khusus sama kebudayaan Cina. Kalo ga salah, orang Cina juga punya makanan yang
agak ajaib, namanya telur pitan. Gw ga tahu sih rasanya kayak apa, tapi katanya
(lagi) telur itu udah dibusukkan dengan caranya mereka. Gw liat, telurnya warna
hitam, agak aneh sih?! Tapi berhubung gw ga pernah makan tuh telur, jadi gw ga
tahu rasanya kayak apa. Dari beberapa situs yang gw baca, telur pitan itu dari
telur bebek yang diawetkan dalam lime yang mengeras ditambah garam atau ramuan tradisional, pokoknya
diusahakan telur berada dalam kondisi basa (pH > 7). Inilah yang membuat
telur jadi berwarna hitam agak transparan pada putih telurnya dan bagian kuning
telur agak mengeras. (http://www.wihara.com/forum/showthread.php?t=822&page=5)
Setelah
gw pikir2, ga cuma orang luar aja koq yang punya makanan ajaib, orang Indonesia
juga punya beberapa makanan yang cukup ajaib. Misalnya rujak cingur, sayuran
yang mirip gado2 campur rujak buah, ada tempe dan tahunya juga, tapi ditambah
cingur (tulang rawan bagian hidung atau bibir bagian atas sapi) dan bumbunya
warna hitam, dibuat dari petis. Menurut gw rasanya enak, tapi kata jeruk
bentuknya aneh, warna hitam dan bagian congornya itu yang bikin dia geli buat
makan. Mungkin orang2 yang kenal, akan suka, tapi coba orang bule yang disuruh
makan, mereka mungkin harus berpikir 2 kali buat mau makan. (www.id.wikipedia.org)
Ada
juga telur asin, telur bebek yang dibungkus dengan abu gosok atau serpihan bata
merah plus garam, dipendam dalam guci tanah selama 7-10 hari, dicuci bersih
lalu dimakan atau diolah untuk masakan lain. (http://www.indoforum.org/showthread.php?t=34666)
Ini mirip dengan telur pitan yang dari Cina itu, sebab sama-sama menggunakan telur bebek. Setiap orang
punya pendapatnya masing-masing tentang telur asin, gw suka telur asin yang rasa asinnya nggak terlalu medok (papa pernah bawa dari Tegal). Tapi gw ga tahan
sama bau amisnya yang “astaga naga”. Makan pakai sendok, sendoknya bisa ikutan bau amis juga. Sedangkan
mama-papa, cukup doyan dengan makanan yang satu ini, apalagi kalau makannya
dengan sambel dan ikan asin, katanya.
Berhubung
gw orang Batak, gw cukup tahu beberapa jenis masakan tradisionalnya, salah
satunya adalah nani ura, ikan yang ga dimasak, hanya dibalurin perasan air
jeruk nipis terus makannya pakai sambel. Menurut gw makanan ini agak
mengerikan, soalnya daging ikannya masih kenyal2 agak keras. Kata mama, masakan
ini tergantung sama perasan air jeruk itu, soalnya gara2 perasan jeruk itulah
makanya ikannya matang. Gw pernah makan masakan ini 1 kali, cukup enak menurut
gw, mirip2 sushi gitu, tapi masakan ini rasanya lebih spicy, karena ada asem dari
perasan air jeruk, asin dari garam yang terasa banget disetiap masakan batak
yang pernah gw makan, sama pedes ga nahan dari sambel andaliman sebagai pelengkapnya.
Masih
ada makanan atau masakan aneh lain lagi ga yang kalian tahu??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar